Misbahulhudacikatomas-Dalil Tentang Keutamaan Bulan Sya'ban dan Khususnya Nisfu Sya'ban
Dalil-dalil hadits antara laini:
Sesungguhnya Allah 'Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nisfu sya'ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing). (HR At-Tabarani dan Ahmad)
Selain hadits di atas, juga ada hadits:
Dari Usamah bin Zaid ra bahwa beliau bertanya kepada nabi SAW, "Saya tidak melihat Andaberpuasa (sunnah) lebih banyak dari bulan Sya'ban." Beliau menjawab, "Bulan sya'ban adalah bulan yang sering dilupakan orang dan terdapat di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan itu adalah bulan diangkatnya amal-amal kepada rabbul-alamin. Aku senang bila amalku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa." (HR An-Nasai)
Dan Tafsir Surat ad- Dukhon ayat 1-4 dijelaskan oleh At-Tobari dan Ibnu Jarir
Bahwa sebagian Ulama menafsirkan "Lailah Mubarokah" adalah Nisfu Sya'ban.
Al-Imam An-Nawawi seorang ahli fiqih bermazhab Syafi'i, dalam kitab Riyadhussholihin, menjelaskan bahwa sholat khusus nisfu sya'ban adalah bid'ah.
Maka amalan di Miftahul Huda sebagai berikut:
AMALAN NISHFU SYA'BAN
Di MIFTAHULHUDA
1. Sholat Tasbih
2. Maca Surat Yasin 3x
3. Baca do'a
4. Memperbanyak isrighfar.
Tata cara Shalat Tasbih sebagai berikut:
Di lakukan 4 rokaat, dengan 2x salam. Dan membaca 300x tasbih
1. Berdiri menghadap qiblat, ucapkan niat:
2. Selesai membaca do'a Iftitah, baca tasbih 10x.
3. Setelah membaca Al-Fatihah, baca tasbih 15x.
4. lalu membaca surat pilihan.
5. Ruku’ membaca tasbih 10x
6. I'tidal baca tasbih10x
7. Sujud baca tasbih 10x.
6. Duduk antara dua sujud baca tasbih 10x.
7. Sujud ke2 membaca tasbih 10x.
8. Kembali berdiri rokaat kedua dengan bacaan seperti rokaat pertama.
Rokaat pertama Surat Az-zalzalah
Rokaat ke2 Surat Al-'Adiyat
Rokaat ke3 Surat At-Takataur
Rokaat ke4 Surat Al-Ikhkash
Kemudian membaca Surat Yasin 3x:
Pertama mohon di panjangkan usia untuk beribadah
Kedua mohon keluasan rizki yg halal
Ketiga mohon husnul khotimah.
Di akhiri do'a:
Dalil-dalil hadits antara laini:
Sesungguhnya Allah 'Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nisfu sya'ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing). (HR At-Tabarani dan Ahmad)
Misbahulhudacikatomas |
Selain hadits di atas, juga ada hadits:
Dari Usamah bin Zaid ra bahwa beliau bertanya kepada nabi SAW, "Saya tidak melihat Andaberpuasa (sunnah) lebih banyak dari bulan Sya'ban." Beliau menjawab, "Bulan sya'ban adalah bulan yang sering dilupakan orang dan terdapat di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan itu adalah bulan diangkatnya amal-amal kepada rabbul-alamin. Aku senang bila amalku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa." (HR An-Nasai)
Dan Tafsir Surat ad- Dukhon ayat 1-4 dijelaskan oleh At-Tobari dan Ibnu Jarir
Bahwa sebagian Ulama menafsirkan "Lailah Mubarokah" adalah Nisfu Sya'ban.
Al-Imam An-Nawawi seorang ahli fiqih bermazhab Syafi'i, dalam kitab Riyadhussholihin, menjelaskan bahwa sholat khusus nisfu sya'ban adalah bid'ah.
Maka amalan di Miftahul Huda sebagai berikut:
AMALAN NISHFU SYA'BAN
Di MIFTAHULHUDA
1. Sholat Tasbih
2. Maca Surat Yasin 3x
3. Baca do'a
4. Memperbanyak isrighfar.
Tata cara Shalat Tasbih sebagai berikut:
Di lakukan 4 rokaat, dengan 2x salam. Dan membaca 300x tasbih
سبحان الله، والحمد لله، ولا إله إلا الله، والله أكبر
1. Berdiri menghadap qiblat, ucapkan niat:
اصلي سنة التسبيح ركعتين مستقبل القبلة لله تعالي
2. Selesai membaca do'a Iftitah, baca tasbih 10x.
3. Setelah membaca Al-Fatihah, baca tasbih 15x.
4. lalu membaca surat pilihan.
5. Ruku’ membaca tasbih 10x
6. I'tidal baca tasbih10x
7. Sujud baca tasbih 10x.
6. Duduk antara dua sujud baca tasbih 10x.
7. Sujud ke2 membaca tasbih 10x.
8. Kembali berdiri rokaat kedua dengan bacaan seperti rokaat pertama.
Rokaat pertama Surat Az-zalzalah
Rokaat ke2 Surat Al-'Adiyat
Rokaat ke3 Surat At-Takataur
Rokaat ke4 Surat Al-Ikhkash
Kemudian membaca Surat Yasin 3x:
Pertama mohon di panjangkan usia untuk beribadah
Kedua mohon keluasan rizki yg halal
Ketiga mohon husnul khotimah.
Di akhiri do'a:
"اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالإِنْعَامِ. لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِئينَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيرِينَ، وَأَمَانَ الْخَائِفِينَ. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَإِقْتَارَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنَزَّلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: ﴿يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ﴾، إِلهِي بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ، الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ".